Judul
: Suplemen 23 Episentrum ; 23 Cerita
Perjalanan Mata, Hari, dan Hati
Pengarang
: Adenita
Tebal
: 206 (soft cover)
Terbit
: 2012
(Cetakan 1)
Penerbit
: Gramedia Widiasarana Indonesia
Warna
cover : biru
Seperti halnya fungsi suplemen,
suplemen 23 episentrum menjadi bagian dari buku 2 in 1 23 episentrum ditujukan untuk menambah dan melengkapi dari
keberadaan novel 23 episentrum itu sendiri.
Beirisi 23 cerita berbeda tentang
perjalanan mata, hari, dan hati dari berbagai profesi. Tiap cerita berisikan
profil singkat mengenai tokoh, kata-kata singkat yang dijadikan motto hidup
dalam menjalani aktivitasnya, kemudian dilanjutkan dengan kisah singkat
mengenai profesinya dimulai dari alasan memilih profesi tersebut sampai
alasan meninggalkan profesi yang dijalani.
Perjalanan mata diwakilkan sebagai
sosok guru yang dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Menjalani profesi
guru karena kecintaannya terhadap mengajar dan berbagi ilmu terhadap sesama.
“Sesungguhnya kebangkitan suatu bangsa
bisa dilakukan dengan menumbuhkan harapan pada guru. Dan berbahagialah ketika
kita masih bisa menemukan orang-orang yang menemukan cintanya dalam mengajar.
Karena kita yakin, masih akan ada generasi yang tumbuh.”
Perjalanan hari digambarkan oleh seseorang yang beralih profesi jauh dari
profesinya semula, yang dikenal dengan istilah banting setir ataupun berprofesi jauh dari disiplin ilmu yang
ditimbanya selama sekolah. Alasan-alasan yang melatarbelakangi peralihan
profesi diantara profesi yang berbeda-beda tersebut memiliki satu kesamaan
yaitu baru menemukan hatinya, kesukaannya, kesesuaiannya diprofesinya yang
ternyata tidak disangka-sangka karena menyadarinya setelah sekian lama.
“Tak selamanya kenyataan sesuai
dengan rencana. Langkah demi langkah kita kadang menyeret ke dalam banyak
persimpangan yang membingungkan. Begitu banyak yang harus dipikirkan dan
dipertimbangkan. Seolah semua menuntut jawaban. Lubang resiko menganga lebar.
Kesalahan satu langkah seperti membuat ribuan langkah yang telah ditempuh tidak
berharga. Rasa takut menggoyahkan hati, tapi hanya sebuah langkah keberanian
yang akan terus melaju melewati hari. Langkah yang percaya bahwa ia berjalan
dengan suara hatinya.”
Perjalanan hati digambarkan dengan
profesi peneliti, diplomat, dan pegiat biogas. Ketiga profesi tersebut
membutuhkan kemantapan hati, keteguhan, serta keulatan.
“Keteguhan hati untuk menjalani
apa yang dicintai dan diyakini, membawa hidup pada sebuah makna tertinggi.
Energi yang tidak pernah mati”
Keberadaan suplemen ini melengkapi novel 23 episentrum sebagai novel yang penuh
inspirasi dan motivasi.
0 Response to "[Resensi] Suplemen 23 Episentrum"
Posting Komentar