Pecah

Seorang majikan tampak serius mengawasi dua pembantunya yang sedang memindahkan beberapa guci antik. Formasi guci-guci itu dirasa sang majikan sudah membosankan. Harus diubah dalam susunan baru yang lebih menyegarkan.

“Awas, hati-hati!” ucap sang majikan sambil memberi aba-aba ke arah mana guci-guci itu diletakkan. Dan serempak, dua pembantu itu pun menyahut, “Iya, Bu.”

Sambil mengangkat guci satu per satu, dua pembantu itu menyusun langkah menuruni dan menaiki anak tangga. Mereka melangkah mengikuti aba-aba sang majikan. “Jangan di situ, sebelah sana!” teriak sang majikan sesekali.

Entah karena kelengahan, salah tingkah, atau lainnya, tiba-tiba salah satu guci terlepas dari pegangan seorang pembantu. Dan, ”Praaak!” Guci itu terjatuh dan menggelinding membentur anak-anak tangga. Beberapa keping pecahan guci tercecer di anak tangga.

Tanpa menunggu aba-aba, dua pembantu itu pun terdiam di hadapan majikannya. Mereka seperti siap menyimak berbagai omelan dan ocehan sang majikan yang tak lagi mampu menahan emosi. ”Kamu nggak tahu, berapa mahalnya harga guci itu!” Dan seterusnya.

Ketika dua pembantu itu mengambil pecahan guci untuk disatukan dengan lem perekat, sang majikan pun menghampiri. Kali ini, ia lebih tenang. ”Kalaupun kalian berhasil menyatukan kembali pecahan guci, secanggih apa pun kalian menyatukannya, selalu saja akan tampak bekas kalau guci itu pernah pecah,” ucapnya prihatin.

***
Kesatuan, keutuhan, soliditas atau apa pun sebutannya merupakan impian semua orang. Dalam cakupan apa pun: dalam skala kecil seperti pertemanan antar pribadi, keluarga; maupun yang besar seperti organisasi massa dan negara.

Kurang hati-hati dalam merawat soliditas ini bisa membawa dampak perpecahan. Jangan pernah membayangkan kalau penyatuan pasca perpecahan bisa membentuk soliditas seperti sediakala. Karena dampak perpecahan biasanya akan meninggalkan bekas, secanggih apa pun upaya perekatan yang dilakukan.
Sekali lagi, dahulukan kehati-hatian. Karena merekat sesuatu yang pernah pecah, jauh lebih sulit dari menjaganya untuk tetap solid. (muhammadnuh@eramuslim.com)

Related Posts :

  • Terhindar dari Ketergantungan DuniawiDalam kehidupan ini, hal-hal yang bersifat duniawi semacamharta benda dan kekayaan lainnya, bukanlah suatu jaminanatas keselamatan seseorang… Read More...
  • Khalifah Abu BakarMuhammad wafat tanpa meninggalkan pesan siapa yang harus menggantikannya sebagai pemimpin umat.. Beberapa kerabat Rasul berpendapat bahwa Al… Read More...
  • At-Taubah Ilallah1. At-Taubah Ilallah “Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu a… Read More...
  • Aku ingin BerjuangSeorang pemuda belia dari kabilah Aslam sedang termenung sendirian agaknya dia sedang sibuk memikirkan sesuatu yang membebani hatinya. Pemud… Read More...
  • Ruhiyah, Bekal BerdakwahRuhiyah, Bekal BerdakwahOleh: Dr. Attabiq Luthfi, MARuhiyah adalah bekal yang terbaik bagi setiap muslim, terutama bagi seorang da’i. Ruhiya… Read More...

0 Response to "Pecah"

Posting Komentar