Karena Aku Cemburu

“KARENA AKU CEMBURU” adalah judul bukunya Asma Nadia. Buku yang menceritakan pengalaman cemburunya para istri pada suami........
Dari uraian di buku tersebut, tergambar bahwa wanita adalah mahluk yang halus perasaannya, sensitif, dan memiliki rasa cemburu yang besar kepada orang yang dicintainya.........ketika seorang istri sedang berjuang di medan kecemburuannya, ternyata ada juga suami yang cuek alias tidak berempati pada kondisi istrinya.



Mungkin bagi seorang suami yang pergaulannya luas, berbicara dengan teman-teman wanita nya adalah hal yang biasa, tapi ternyata tidak demikian bagi istrinya yang ibu rumah tangga tulen, kesehariannya di habiskan untuk mengurus anak dan keperluan rumah tangga, sampai akhirnya dia menjadi gagap sosial, maka kedekatan suaminya dengan teman-teman wanitanya boleh jadi sebagai pemicu kecemburuannya. Terlebih sang suami yang senantiasa pergi ke kantor dalam keadaan cakep, bersih, rapi, wangi. Begitupun teman-teman wanita suami, yang bertemu dengan suaminya dalam keadaan cantik, bersih, rapi, wangi. Sedangkan ketika suami pulang, suami sudah dalam kondisi “sisa”, alias penampilan yang sudah tidak segar lagi, kusut, kelihatan capek, apalagi kalau sedang ada masalah di kantor, mood jeleknya kebawa sampai ke rumah. Begitupun dengan sang istri yang menyambut suami dalam keadaan “kacau” karena hanya berpenampilan ala kadarnya. Gimana mau dandan, ngurus anak saja sudah sangat menyita waktu para ibunda kita ini.............

Sebenarnya, apa sih cemburu itu?
Kecemburuan adalah berubah-rubahnya hati dan bergejolaknya kemarahan disebabkan kesertaan orang lain dalam sesuatu yang seharusnya khusus untuknya..............

Apakah cemburu itu normal? Apakah cemburu itu tanda cinta atau tanda ketidakpercayaan diri?
Menurut saya, cemburu adalah sesuatu yang normal sebagai bentuk kasih sayang pada orang yang dicintainya, asal jangan cemburu buta yang tidak bermakna.........
Salah satu ummul mukminin yaitu Siti Aisyah r.a juga memiliki kecemburuan yang besar terhadap baginda Rasulullah SAW, ketika Rasulullah SAW sering menyebut-nyebut nama Siti Khadijah.
Begitupun dengan Rasulullah SAW yang pernah cemburu kepada Siti Aisyah r.a
Ketika terjadi fitnah dimana Siti Aisyah r.a ketinggalan rombongan, kemudian Siti Aisyah r.a bertemu dengan seorang pemuda, Shafwan, tersiarlah fitnah perselingkuhan. Sebagai seorang suami, Rasulullah SAW merasa galau, sampai beliau SAW tidak menegur Siti Aisyah r.a selama sebulan. Tapi dengan pertolongan Allah, kejadian itu di clear kan, lewat QS An Nur:11-20

Jadi, selevel nabi saja mengalami peristiwa kecemburuan, apalagi kita sebagai manusia biasa, hanya saja tetap kecemburuan yang ada adalah kecemburuan yang normal. Jangan cepat memvonis pasangan hidup kita melakukan penghianatan, sebelum melakukan tabayun (melakukan cross check).

Jadi, ketika seorang istri melihat suaminya sering melirik wanita lain, maka boleh-boleh saja istri cemburu, apalagi kalau suaminya sudah melebihi batas, bukan hanya boleh cemburu, tapi istri wajib mengingatkan suami. Karena istri pun harus ikut menegakkan amar ma’ruf dan nahyi munkar. Jangan membiarkan suami larut dalam perbuatan yang tidak di ridhai Allah.
“Tidak ada seorang muslim yang memandang keindahan seorang wanita, lalu ia menahan pandangannya itu, melainkan Allah akan menjadikan baginya satu ibadah yang akan ia rasakan kemanisannya di dalam hatinya.” (HR Ahmad dan Ath-Thabrani).

Ketika seorang istri membiarkan suaminya melakukan perbuatan yang tidak diridhai Allah dan ia terdiam seolah tidak mencemburuinya, maka ada sesuatu yang harus di evaluasi dari istri tersebut.

“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu cemburu, dan cemburunya Allah Ta’ala yaitu apabila ada seseorang yang melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

0 Response to "Karena Aku Cemburu"

Posting Komentar