Move
on ? Duh yang lagi patah hati mungkin seperti mendapat
napas segar ya dengar kata-kata tadi itu. Mungkin gregetan dan pengen tau tips and tricknya hehe. Eh move on itu bukan sekadar bicara simple-nya pindah atau umumnya banyak
menganggap melarikan perasaan galau loh, itu sih sempit sekali. Move on yang itu sih gara-gara yang
bersangkutan kurang menjaga hati aja. Alhasil, ketika patah hati, lupa diri.
Nah, perkara jaga hati ini juga bagian dari move
on. Kenapa ? Apa yang kita harapkan setelah move on? Tentu jadi lebih baik dari sebelumnya ‘kan ?
http://www.ompunya.com/wp-content/uploads/move-on.jpg
Hidup itu banyak bicara proses. Proses ini, proses itu.
Dengan proses pula kita tahu mana yang baik, mana yang buruk. Apalagi mahasiswa
pasti lebih open-minded dalam menyikapi berbagai hal. Pola pikirnya udah
berbeda dong dengan anak SMA ? Tapi nih kalo prosesnya ga dimulai, ga
dipaksakan untuk mulai, apa yang mau berjalan ?
“Kapan mau coba pake jilbab ? Nutup aurat itu wajib loh”
“Tunggu siap deh. Aku mau jilbab-in hati aku dulu. Aku ga
mau kalo entarnya malah jadi
kaya yang kepaksa. ‘Kan apa-apa juga proses”
“Kaya gimana tuh ?”
“Ya ga ngomongin keburukan orang lain, ga iri, ga suka
ngadu domba, dan lainnya”
“Ya oke. Aku do’akan yang terbaik ya.”
Berbahagialah ketika kita mendapati orang yang peduli dan
mau mengajak kepada kebaikan. Teman seperti itu yang haram buat dilepas. Eh ini
malah dijauhin dan dikatain so alim.
Mereka juga sama, sempat hijrah hingga jadi seperti sekarang. Hanya saja
ketaatan mereka setingkat lebih baik. Coba deh deket sama mereka, apalagi kalo
punya banyak temen yang seperti itu. Adem. Dakwah itu harus juga adem, biar
yang diajak ngerasain ademnya juga. Coba kalo dibawelin dan cenderung maksa, ya
malah makin gamau. Terus, kalo yang diajak tetep ga mau, gimana ? Ya ajak terus
secara halus, kasih contoh-contoh yang baik, kalau hatinya sudah tersentuh, pasti
dia siap menerima dakwah.
Hijrah atau gaulnya, move
on itu terkadang mahal di ongkosnya. Ya secara, beberapa orang mesti jatuh-bangun,
ga sepanjang perjalanan mulus. Ada juga yang kurang ongkos (baca:niat) jadinya
ga sampe tujuan. Ada juga yang mikir hemat dan pengen cari tebengan atau
jemputan (baca:hidayah). Ada juga yang liat kendaraan lain (baca:syaitan) terus
nebeng, eh malah nyasar. Syaitan cukup expert loh dalam perkara menggoda
manusia hehe.
Angin yang berhembus tak akan pernah kebali lagi ke
asalnya. Maut pun tak pernah memberi petunjuk kapan akan datang.
“Sekiranya datang
pada kamu dua perkara, perhatikan yang mana terasa berat bagi nafsu,
lalu
ikutilah karena tidak ada yang terasa berat bagi nafsu kecuali perkara itu
benar.” (H.R. Ibnu Athillah)
Hal yang tidak disukai banyak sekali yang sebenarnya bisa
mengantarkan ke surga. Beberapa berpikir membosankan dan berkata ‘naon sih ?’.
Sementara hal-hal yang menyenangkan, itulah yang kadang malah membuat hati tak
tenang. Jangan pernah menyamarkan hitam menjadi abu-abu. Hitam ya hitam. Mulailah
dengan keterpaksaan. Terpaksa untuk berubah jadi lebih baik. Toh nantinya
terbiasa. Diajak sudah, tinggal niat yang selanjutnya mem-follow up-nya. Jangan menunggu hidayah menjemput. Luruskan dengan benar
apa yang menjadi tujuan kita. Di akhir, kamu akan meraskan manisnya buah dari
hijrah. Asli.
Lebih baik perbanyak sujud dan dzikir, daripada hal useless yang dipikir
Lebih baik cepat menutup aurat daripada terlambat
Lebih baik banyak sabar daripada amarah yang dikobar
Lebih baik diam daripada ramai bergosip di tukang mie
ayam
Lebih baik banyak sedekah daripada shopping barang mewah
Lebih baik baik perbanyak baca Al-Quran daripada socmed-an
Lihat apa yang menjadi kelemahan kita, apa yang harus
kita perbaiki. Seringlah muhasabah diri. Pergunakanlah waktu setepat mungkin.
Ikut kajian-kajian juga biar pengetahuan kita tentang Islam jadi nambah.
Berdo’a pada Allah agar hatinya fix
alias istiqomah. Cintai apapun yang mendekatkan diri pada Allah dan ikhlas
untuk setiap langkah perubahan. Insyaallah nikmat meskipun sedikit demi sedikit
proses yang ditapaki.
oleh :
Emira Adhikarini (135111073)
Departemen Adkes
085793336611
0 Response to "Move On, yuk !"
Posting Komentar