Pernah merasa malas
saat memulai sesuatu? Atau pernah merasa pusing dengan segudang tugas dan
pekerjaan? Serta merasa segalanya begitu membingungkan dan harus memulainya
darimana? Bisa dibilang itu suatu penyakit kebiasaan yang kerap kali dialami
oleh setiap orang. Betul atau salah? Entahlah hanya diri sendiri dan Allah yang
tahu heheh.....
Nah, mengapa penyakit itu muncul? Hal tersebut kerap kali
muncul dikarenakan mungkin seseorang menganggap remeh apa yang sedang
dihadapinya, sebagai contoh ketika seorang mahasiswa pertama kali masuk kuliah,
ia mendapatkan tugas dari dosennya berupa jurnal ilmiah. Karena awal
perkuliahan dan tugas tersebut tidaklah terlalu mendesak baginya – terlebih
lagi dengan karakter dosennya yang santai- sehingga sang mahasiswa pun memilih
untuk menunda-nunda tugas tersebut.
Setelah gejala itu muncul dan timbul penyakit
menunda-nunda, selanjutnya datang lah si penyakit malas- Mahasiswa yang tadi
pada awalnya mengganggap remeh tugas tersebut, dan lama-kelamaan waktu terus
bergulir ditambah dengan tugas yang semakin banyak menumpuk dan katanya sang
mahasiswa ini juga adalah seorang aktivis yang bisa dibilang ia aktif dibanyak
organisasi. Lantas tugas yang seharusnya mampu diselesaikan dalam waktu satu
minggu, menjadi terbengkalai karena kesibukan dan tugas lainnya yang entah
sudah dikerjakannya tau belum.
Sehingga, dari sini timbul gejala selanjutnya yaitu
mengeluh. Seperti contoh “Huwah.... ampun banget deh tugas dari dosen A belum,
besok quiz pula, aduh ditambah lagi persentasi lagi. Hadeuh dosennya nih gak
pengertian banget ngasih tugas dan quiz dalam waktu bersamaa. Emangnya gak tau
apa dosen tuh kita mahasiswa gak hanya sibuk dengan tugas kuliah, ada urusan
organisasi pula Proker B harus segera dieksekusi besok... Haduh Hidup-hiduo”.
Nah loh? Gimana coba, apa yang dipikirkan? Memang secara tidak sadar atau
memang sudah kebiasaan kali ya. Saat dirundung masalah yang banyak dalam bersamaan
seseorang tidak akan pernah berpikir luas, alias sempit.
Terkadang mereka mengeluh diluar hal yang diduga, padahal
jelas-jelas sumber masalah yang didapatkannya adalah karena dirinya sendiri.
Pernah dengar istilah ini? Musuh terbesar adalah diri kamu sendiri. Jadi
berhati-hatilah. Nah, itulah mengapa kita tidak pernah sadar dengan musuh itu
karena musuh itu tidak terlihat. Baru ngeh
deh musuh itu adalah diri kamu pas kamu lagi terpuruk.
Nah, gak mau kan hal itu terjadi pada diri kamu? Ya udah
sekarang kita hapus kebiasaan itu ya. Kebiasaan menyepelekan sesuatu sehingga
kita menunda-nundanya. So what should we do? Apa coba yang harus kita lakukan?
Sebenernya kita udah tau jawaban itu kawan.... hehe. Yang pertma yang harus
kamu lakukan adalah yang pasti jangan menyepelekan segala sesuatu yang
mengakibatkan kamu menunda-nunda hal tersebut hehehehe.....
Apaan sih ini? Kalo
kaya gitu mah udah tau atuh... tapi gimana caranya? Hehehe.. okey mari kita
telusuri sattu persatu ya. Tapi perhatian dulu sejenak ya tulisan ini tidak
diharapkan mampu mengubah kebiasaan kamu yang satu ini, karena setiap orang
punya caranya yang berbeda-beda. Oke.. jadi ini berdasarkan pengalaman aja
ya... hehe
Nah,
hal pertama yang perlu kamu ketahui adalah jangan menyepelekan sesuatu itu
dengan mencari tau betapa terdesaknya hal tersebut. Jadi kamu harus menganggap
bahwa seolah-olah tugas itu haruslah kamu kerjakan hari ini, karena belum tentu
hari esok kamu sempat. Dan kamu mesti punya prinsip bahwa harimu adalah hari
ini dan aku hanya hidup hari ini. Gimana? Bingung? Kurang menggugah? Gak mengharap ada yang tergugah sih hehe. Tapi
yang pasti kawan, hal ini mungkin patut dicoba. Kalo masih belum ngerasa mempan
coba tulis kata-kata tersebut dikamarmu yang gede biar kamu terus merasa
dikejar dengan kewajiban yang harus kamu lakukan pada hari itu.
Jadi perlu kamu ketahui kalau permasalah itu muncul
dikarenakan kamu melarikan diri dari masalahmu. Hei.. coba deh mulai sekarang
jangan melarikan diri dari setiap permasalah – salah satunya tugas dan
kewajiban kamu yang harus dikerjakan- karena belum tentu dengan
melarikan diri kamu akan terhindar darinya, malah bakal ada masalah lain yang
sama bakal kamu temui didepan. Hohoh....
So intinya adalah segala sesuatu itu hanya cukup kamu
lakukan kawan, Just Do It. Ya karena
terkadang orang-orang menghadapi sesuatu hanya dengan difikirkan saja atau
diucapkan saja tanpa memulai langkah awal untuk merealisasikannya. Jadi, yu ah
mulai dari sekarang jangan ada lagi dusta diantara kita hehehe jangan ada kata
menunda untuk hal yang baik kamu lakukan khususnya kewajiban yang harusnya kamu
jalani. Coba latih dari hal yang paling wajib yaitu sholat 5 waktu tepat waktu,
stop menunda ya. Nah, yuk Coba!!
Satu lagi kebiasaan akan muncul saat kamu melakukan suatu
hal secara berulang tanpa henti dan terputus. Jadi ketika kamu mencoba langkah
awal untuk menunda pada satu pekerjaan atau kewajiban. Ingat jangan terputus
hanya sampai disitu lakukan terus hal tersebut dan itu akan terjadi secara
otomatis dan menjadi kebiasaan baik. First we make habits at last habits make
you.. So let’s make good habits... Just Do it guys... :D
oleh :
Retno Ajeng Mega Indriyani
(Korwat Dept.PSDM Assalam Gen-X)
0 Response to "its simple, Just Do It !"
Posting Komentar