http://alfathonah.blogspot.com
Bagi seorang ikhwah yang terbiasa dengan ghadhul bashar –menjaga pandangan-, kecantikan dan kemolekan tubuh wanita yang suka pamer aurat bukan lagi godaan yang menggiurkan bagi mereka, insya Allah. Tapi jangan dikira mereka telah terbebas dari fitnah yang satu ini, ternyata partner dakwah –akhawaat- kadang menjadi alat bagi setan untuk menggelincirkan pejuang dakwah ini menjadi terdakwa, begitu pun sebaliknya.
Modus dan motif operandinya pun sangat halus dan kadang sulit untuk di deteksi sebab dibalut dengan kata-kata dan istilah yang Islami.
Kilasan-kilasan aneh yang muncul dalam hati bisa menjadikan panggung dakwah yang seharusnya sebagai ajang mencari ridha Allah berubah menjadi ajang cari muka dan perhatian.
Benarlah apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah Shalllahu 'Alaihi wa Sallam:
“Tidak pernah kutinggalkan sepeninggalku godaan yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki daripada (godaan) wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain:
“Sesungguhnya dunia ini indah nan manis, dan sesungguhnya Allah telah menjadikan kamu sekalian sebagai khalifah lalu melihat apa yang kalian perbuat. Maka waspadailah dunia dan wanita. Sesungguhnya godaan dan bencana pertama yang menimpa Bani Israil adalah wanita.” (HR. Muslim)
Laki-laki shaleh pada kurun terbaik mereka dikenal sebagai orang-orang yang sabar dengan berbagai cobaan dan keberanian mereka dalam menghadapi musuh-musuh Islam sudah tidak diragukan lagi, tapi sungguh mereka sangat ‘penakut’ dengan makhluk lembut yang bernama WANITA.
Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu mengatakan, “Lebih baik saya berjalan di belakang seekor singa dari pada berjalan di belakang seorang perempuan.”
Ali bin Zaid bin Said bin Musayyab pada umur delapan puluh empat tahun, salah satu matanya buta, sementara yang lain rabun malam berkata, “Tidak ada yang lebih aku khawatirkan dari pada wanita.”
Yunus bin Ubaid berpesan, “Janganlah salah seorang di antara kamu berdua-duaan dengan perempuan meski untuk mengajarkan al-Qur`an.”
Subhanallah! Di mana derajat kita dibandingkan mereka? Dengan kondisi keimanan yang pas-pasan dan zaman dengan sebagian besar penghuni yang semakin edan bukankah kita lebih patut untuk takut dan berhati-hati terhadap godaan ini?
Dalam aktivitas dakwah, peran wanita memang sangat dibutuhkan utamanya dalam mendakwahi sesama kaumnya yang sekarang ini lebih banyak. Dalam situasi dan kondisi tertentu kadang mengharuskan adanya kerjasama antara ikhwah dan akhwaat. Dan sudah kita ketahui bersama bahwa setan akan terus mencari celah untuk menjerumuskan manusia dalam maksiat, termasuk memanfaatkan sikon tersebut. Sebagaimana pesan Ali bin Zaid, “Setiap kali setan putus asa menghadapi manusia, ia pasti menggunakan jurus wanita.”
Tentunya kita semua berharap agar jalinan kerjasama tetap berlanjut dan aktivitas dakwah tetap melaju tanpa ditunggangi oleh sesuatu yang justru akan menghancurkannya. Dengan begitu dakwah akan menjadi semakin kuat dibawah ridha Allah,
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. al-Taubah)
Ada beberapa jalur dimana syetan biasanya memanfaatkannya untuk menebar virus merah jambu (VMJ) di kalangan aktivis dakwah, diantaranya;
>>>Rapat, Musyawarah dan semisalnya
Dalam dakwah utamanya dalam amal jama’i tentunya banyak urusan yang perlu untuk dirembukkan bersama, tak ayal rapat pun harus digelar tentu dengan dibatasi hijab. Untuk ini saya hanya berpesan; bicarakanlah sesuatu yang penting saja; hindari bercanda, berbantah-bantahan dan mau menang sendiri. Khusus untuk akhawaat, tentunya sudah tahu firman Allah Subhanahu wa Ta'ala
“Maka janganlah kamu tunduk (mendayu-dayu) dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik” (Al-Ahzab: 32)
Bicaralah dengan nada sedang jangan rendah dan jangan juga terlalu tinggi, sebab itu akan membawa fitnah lain dimana ikhwah akan merasa dimarah-marahi tanpa sebab. Yang biasa saja.
>>>Telepon
VMJ juga bisa menjalar lewat kabel telepon. Bagi kalian yang terpaksa menggunakan jalur ini tolong perhatikan rambu-rambu di bawah ini:
- Sebelum nelpon tanya diri kita, “Penting tidak?” Kalau tidak penting, ndak usah! Apalagi kalo cuma mau dengar suaranya, astaghfirullah.
- Lihat waktu dong! Meskipun penting, menelpon di waktu malam di saat kebanyakan orang sudah tidur adalah perbuatan yang tidak bisa dianggap beradab.
- Bicara seperlunya, bila urusan telah selesai tutup teleponnya. Jangan biarkan sedetik pun syetan menggunakan pulsa Anda.
- Frekuensi suaranya tetap dijaga, supaya penerima tidak salah tangkap
>>>SMS
Ini jalur komunikasi yang paling banyak dipakai orang saat ini. Sebenarnya sarana ini aman dan paling banyak membantu komunikasi antara ikhwah dan akhwaat dalam urusan dakwah, setidaknya aman dari fitnah yang ditimbulkan oleh suara. Tapi menurut sebagian ikhwah, ‘keampuhan’ SMS untuk menebarkan VMJ ternyata tak kalah dari telepon, alasannya SMS berupa tulisan yang bisa disimpan dalam jangka lama dan dari membaca kata-kata yang biasanya tidak lengkap itu seseorang bisa berpikiran yang bukan-bukan.
Setidaknya arahan di bawah ini membantu Anda melawan VMJ yang bercokol di HP Anda:
1. [taqabbalallahu minna waminkum, semoga Ukhti tetap istiqomah di jalan Dakwah], sepintas SMS ini tidak lebih dari ucapan selamat dan nasehat berharga. Bila SMS ini dibaca oleh penerimanya dan ternyata pengirimnya berasal dari ukhti fulanah, mungkin reaksinya biasa saja, toh setiap momen tertentu dia mengirim SMS nasehat serupa. Tapi jika ia melihat pengirimnya adalah ikhwah fulan dipastikan reaksinya akan berbeda, entahlah....
Sebelum terlanjur, jangan sekali-kali!
2. Bila pesan telah selesai di baca dan informasi telah jelas, jangan biarkan tulisan itu tetap tersimpan dalam memori HP Anda dalam waktu yang lama sebaiknya dihapus, sebab mungkin saja setan akan menggoda Anda setiap waktu untuk membuka meski sekedar membaca ulang yang hanya akan menimbulkan noda-noda di hati.
>>>Chatting/Webforum
Dasar setan! Ternyata dia tidak mau ketinggalan jaman dengan menggunakan Teknologi Informasi ini untuk menyebar VMJ-nya termasuk di kalangan aktivis dakwah.
Maksud awalnya sih sekedar untuk memperbanyak teman yang peduli dengan kegiatan dakwah. Dakwah kan butuh jaringan yang luas, dana yang tidak sedikit dan beragam alasan positif lainnya. Dan akhirnya orang yang dicari ketemu juga, meski beda jenis tapi insyaAllah –duh bawa nama Allah segala- aman, kita kan ndak saling lihat, pikirnya. Perkenalan pun berlanjut di dunia maya ini. Bukan hanya sekali dua kali karena ada saja dalam dakwah ini ada saja hal yang menarik untuk dicurhatkan. Merasa nyambung dan cocok pembicaraan merambah ke hal yang privat, tukar-tukaran nomor HP, alamat E-Mail dan Blog, bahkan alamat rumah.
Lama kelamaan persoalan dakwah bukan lagi hal utama dalam pembicaraan mereka, rayuan gombal pun kadang menjadi bumbu kata-kata yang mereka tulis di layar komputer. Akhirnya mereka sepakat untuk bertemu di darat dan si ‘ikhwa’ berjanji untuk melanjutkan hubungan mereka di pelaminan.
Dari fragmen di atas, apa bedanya dengan pacaran yang banyak digeluti pemuda-pemudi sekarang? Mungkin yang beda hanyalah adanya istilah-istilah islami yang disisipkan dalam komunikasi mereka, “Ukhti, Akhi, Insya Allah, afwan, dsb.” Tapi pacaran tetaplah pacaran, hukumnya haram apapun alasannya.
Jangan membiarkan syetan menjebak kita dalam perangkapnya yang satu ini. Ingat syetan lebih banyak menggoda manusia dari sisi kebaikan dan berawal dari niat baik.
“Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya” (al Hijr: 39)
Tidak layak dan sangat tidak pantas menjadikan dakwah sebagai tunggangan untuk mencari jodoh. Jalani dakwah dengan seikhlasnya, percayalah dengan janji-Nya bahwa yang baik hanya untuk yang baik-baik.
Jalan dakwah adalah jalan yang suci, hanya akan dilalui oleh orang-orang yang mempunyai niat dan tujuan yang suci, untuk meninggikan kalimat suci.
Untuk menjaga kesucian itu dan untuk tidak membuat kita sibuk mengurusi urusan separuh agama ini, saya sarankan antm semua untuk mempersering melakukan syaum (puasa) atau dengan memperbanyak aktifitas. karena masa muda kita akan dapat kita jaga kalau kita bisa berkontribusi untuk menegakkan kalimat suci tersebut.
Wallahu Muwaffiq
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Jangan Ada Noda di Antara Kita"
Posting Komentar