By Republika Newsroom
Apakah Obama tidak berlebihan dengan klaim jika Amerika saat ini salah satu negara berpopulasi Islam terbesar, dengan sekitar 7 juta Muslim? Presiden Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Ibrahim Hopper, meyakini hitungan tersebut benar.
"Saya mendasarkan kesimpulan itu dari ekstrapolasi data studi kantor-kantor cabang kami terhadap pengunjung masjid," ujarnya seperti yang dikutip oleh Canadian Press (23/6). Bahkan menurut data tersebut, Ibrahim mendukung pernyataan Presiden AS, berani mengatakan bahwa jumlah Muslim telah melampaui populasi Yahudi, menjadi agama terbesar kedua di Amerika
Keyakinan Ibrahim tidak berlebihan. Menurut data survey buku tahunan Yahudi Amerika--yang notabene tidak independen--menyatakan jumlah populasi Yahudi di Paman Sam adalah berkisar 6,7 juta orang.
Ibrahim juga mengungkapkan ia telah menjadi saksi perubahan konsetelasi keagamaan di negara itu. "Ketika saya datang ke komunitas (Washington)DC sepuluh tahun lalu, masjid yang saya kunjungi di Sterling, Virginia, hanya menyelenggarakan satu kali sholat Jumat bagi kaum papa," tuturnya.
"Kini, masjid telah membangun fasilitas besar baru, melakukan sholat Jumat beberapa kali, dan mengoperasikan lokasi-lokasi satelit, untuk kebutuhan dakwah," imbuhnya. Hanya saja ketika ditanya jumlah pasti Muslim dan Masjid saat ini, Ibrahim mengaku tak tahu.
Sulit menghitung populasi pasti umat Muslim
Mengapa miskin data demografi? Satu alasan, menurut direktur eksekutif Institut Zwemer, Doktor James Dretke, fakta yang terjadi, Muslim tidak terlibat dalam masjid seperti umat Nasrani bergabung dengan Gereja. Alhasil, hampir mustahil untuk menghitung mereka berdasar daftar keanggotaan.
Alasan lain terletak pada Biro Sensus Amerika Serikat. Selama 50 tahun terakhir, pemerintah AS--tidak seperti negara lain--tidak menyertakan pertanyaan tentang afiliasi agama penduduk dalam sensus mereka.
Berdasar formulir sensus terbaru, Amerika hanya meminta, berdasar hukum, untuk mengisi keterangan jenis ras, jenis pekerjaan, jumlah pendapatan; mulai dari pembayaran kredit rumah atau sewa rumah, dan kondisi mental serta fisik mereka.
Mereka bahkan diwajibkan menginformasikan si Paman Sam apakah rumah mereka memiliki toilet siram dan lemari es. Namun mereka tidak ditanya soal agama yang mereka anut.
Pertanyaan tersebut dianggap akan menyiderai hak-hak sipil mereka. Maka, jumlah Muslim yang kini tinggal di negara tersebut tetap menjadi isu perdebatan
Apakah jumlah Muslim di pemerintahan Obama meningkat?
Direktur Forum Timur Tengah, Daniel Pipes, mengatakan klaim bahwa Muslim di AS kini mencapai 7 juta adalah kenaikkan kasar. "Dari penelitian ke penelitian," ujar Daniel, "ditemukan jika statistik demografi itu kira-kira tiga kali terlalu tinggi,"
Namun studi, yang digunakan Daniel untuk mendukung argumennya, dilakukan hampir sepuluh tahun lalu. Acuan pertamanya adalah Survei Indentifikasi Keberagamaan Amerika, yang dilakukan oleh Graduate Center Universitas Kota New York, pada 2001 silam.
Penelitian itu menyurvei lebih dari 50 ribu orang dan memperkirakan total populasi Muslim Amerika sekitar 1,8 juta. Studi kedua, pada 2000 silam, disponsori oleh Komite Yahudi Amerika, menempatkan populasi Muslim dengan jumlah 1.886.000 juta. Tentu saja studi yang menjadi landasan pendapat Daniel sangat dapat diperdebatkan.
Buku tahunan, versi tahun 2000, Gereja Amerika dan Kanada memperkirakan ada sekitar 3,9 juta Muslim di A.S pada waktu itu. Sementara Survei Internasional Zogby, yang dirilis Agustus 2000, telah menyatakan jika jumlah Muslim Amerika mencapai 8 juta orang.
Survei independen terkini
Beberapa studi baru-baru ini menunjukkan jika Muslim mungkin dianggap berjumlah lebih dari 7 juta di AS. Survei yang dilakukan oleh Masyarakat Kedokteran Amerika dan Universitas Cornell, memperkirakan jumlah Muslim AS, di kisaran 8 hingga 10 juta.
Penemuan itu langsung memicu pertanyaan dari Pusat Riset Pew, yang memegang data jika populasi Islam Amerika adalah 2,35 juta. Namun ada masalah serius pula dalam studi yang dilakukan Pew.
Peneliti Pew mengakui, studi mereka tidak memasukkan imigran dan Muslim dari kalangan miskin kulit hitam. Tak hanya itu, survei bermetode per telpon yang dilakukan Pew, terbatas dengan kawasan. Padahal fakta di Amerika, sekitar 50 persen warga negara itu, berusia 18-35 tahun, bahkan hampir 100 persen imigran ilegal, menggunakan ponsel pribadi.
Banyak orang saat ini, termasuk petugas kepolisian kota besar, cenderung menerima perkiraan terbesar. Seorang petugas dari Departemen Kepolisian New York, Detektif David Casey, misal, menyatakan jika kini ada lebih satu juta Muslim di dalam lima distrik di New York.
Keberadaan Muslim
Bila proyeksi berdasar kedatangan pengunjung masjid yang dilakukan CAIR benar, maka keberadaan populasi umat Islam di Amerika telah mencapai lebih dari 12 juta orang. Pada 1990, Amerika menjadi rumah kurang dari 600 masjid. Namun pada 2000, jumlah tersebut mendaki hingga 1.400 buah.
Padahal jumlah itu belum termasuk tempat-tempat ibadah yang menyebar di komplek-kompleks persewaan murah, garasi toko, gudang terabaikan, klub sosial Timur Tengah, rumah pribadi, kampus, dan gudang toko. Lalu berapa jumlah pasti Muslim di Amerika? Belum ada seorang pun yang tahu. (berbagaisumber/itz)
0 Response to "Populasi Muslim Melebihi Yahudi di Amerika "Obama""
Posting Komentar