Kepala Keuskupan Kristen Ordotoks di kota Al-Quds, Al Muthran Athaullah Hana, menyatakan pada Islamonline.net, harapannya agar Obama selama berada di Kairo dapat menyadari bahwa masalah yang dihadapi Arab dan Islam adalah masalah Palestina, dan penyelesaian dan pembebasan Al-Quds merupakan satu-satunya cara baginya untuk mendapatkan penghormatan dan pengahargaan dari dunia Islam.
Muthran Hana menambahkan, "Obama harus memahami bahwa penjajahan zionis Israel tidak memisahkan antar Islam dan Kristen, karenanya saya mengajak dia untuk membicarakan keadilan, dan artinya penjajahan Israel terhadap tanah Arab ahrus dihentikan."
Ditunjukkan pada Obama, Hana mengatakan, "Presiden Obama, Anda tahu bahwa presiden-presiden Amerika sebelum Anda telah berbicara banyak tentang "salam" (perdamaian)--yang merupakan salah satu Asma' Allah Al Husna bagi umat Islam--hanya makna perdamainnya yang begitu indah dipahami lain oleh mereka; tidak lebih hanya memperkuat rasa aman bagi Israel. Apakah Anda datang untuk berbicara ke kita Arab dan Islam dengan pemahaman yang sama dengan mereka? Saya berharap Anda berbeda, karena kita sudah bosan dengan apa yang mereka sebut perdamaian, dan tidak memberikan hasil apapun yang bermanfaat bagi bumi Al-Quds ini."
"Berbicara tentang keadilan berarti menuntut kemerdekaan warga Palestina dari genggaman penjajah, dan Anda tahu, Kristen mengajarkan bahwa mengengkang kebebasan manusia berarti menyalahi hukum dan kehendak Tuhan. Tuhan menciptkan kita dalam kondisi merdeka," imbuhnya.
Sementara itu, Najib Jibriel, penasihat hukum Baba Sanoda III, mengajak Obama untuk menyokong kemerdekaan dunia Islam dan Arab.-taq/iol
src : republika.co.id
0 Response to "Kristen Arab: Islam Bukan Teroris"
Posting Komentar