Penyakit “lapar mata” adalah penyakit yang bisa menimpa kaum adam maupun hawa. Hanya saja, penyakit ini lebih sering diderita oleh kaum hawa. Bukan rahasia lagi, jika sebagian besar kaum wanita memiliki kebiasaan belanja. Setiap melihat barang yang “kinclong”, selalu saja “lapar mata”. Padahal sebenarnya, di rumah sudah punya jenis barang terebut, misalnya saja kerudung. Sudah sekian banyak kerudung menumpuk di lemari, tetapi tetap saja ketika jalan-jalan di mall, jika “iman” sedang tidak kuat, selalu tergoda untuk mendekati, memegang sampai akhirnya memutuskan untuk membelinya. Pada saat itu, seolah-olah diri sedang dihipnotis oleh keinginan membeli yang amat kuat, sehingga tidak dapat berpikir secara rasional lagi. Yang ada di fikiran adalah anggapan bahwa jika menunda membeli barang yang saat itu menarik hati, boleh jadi hari berikutnya sudah tidak ada……… akhirnya keluarlah uang dari dompet, perilaku seperti inilah yang biasanya menyebabkan besar pasak daripada tiang……dan kacaulah rencana anggaran rumah tangga.
Ketika tiba di rumah……baru nyadar deh, ternyata kita punya kerudung yang se-tipe atau mirip tapi hanya beda warna.“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada TuhanNya” (QS 17:27)“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu ditengah-tengah antara yang demikian” (QS 25:67)Dari ayat diatas, sudah seangat jelas bahwa sikap boros sangat dilarang agama, kalau begitu marilah kita lakukan evaluasi terhadap sikap kita dalam membelanjakan harta.Menurut saya, ada beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk menghindari hal yang sia-sia dalam berbelanja, yaitu:
1. Buat rencana anggaranJika sudah membuat rencana anggaran, maka diperlukan komitmen untuk melaksanakannya, dan kedisiplinan untuk mematuhi rencana anggaran inilah yang dirasakan paling berat. Saya juga masih terus belajar, agar dapat mendisiplikan diri terhadap rencana anggaran yang telah dibuat.
2. Jauhi tempat belanja jika tidak ada keperluanJika hanya ingin mengisi waktu dengan cara jalan-jalan di mall atau di tempat perbelanjaan, maka sesungguhnya kita hanya membuang-buang waktu saja, padahal waktu yang sangat berharga ini tidak akan pernah kembali. Boleh saja sesekali jalan-jalan ke mall, tapi jangan sampai menjadi kebiasaan buruk yaitu menjadikan kita sebagai orang yang konsumtif. Ketika berjalan-jalan di mall, harus ada nilai positif dan bersifat produktif, misalnya ketika keliling dari satu outlet ke outlet lain, maka hal ini kita lakukan dalam rangka “mengamati”, misal mengamati model busana yang sedang trend di pasar, untuk kemudian kita aplikasikan untuk bisnis, atau mengamati produk lain sesuai dengan keinginan yang akan kita aplikasikan dalam rencana bisnis kita.
3. Selalu bawa catatan ketika akan berbelanja
Hal ini untuk membantu agar kita fokus terhadap barang yang memang telah direncanakan untuk dibeli, dan dengan cara ini, kita pun akan lebih cepat dalam berbelanja, tidak akan menghabiskan waktu percuma, hanya karena masih bingung dengan apa yang akan di beli.
3. Selalu bawa catatan ketika akan berbelanja
Hal ini untuk membantu agar kita fokus terhadap barang yang memang telah direncanakan untuk dibeli, dan dengan cara ini, kita pun akan lebih cepat dalam berbelanja, tidak akan menghabiskan waktu percuma, hanya karena masih bingung dengan apa yang akan di beli.
4. Segera tinggalkan tempat belanja jika sudah tidak ada keperluan lagi
Jangan biarkan diri anda berkeliling untuk “melihat-lihat” sekadar untuk cuci mata
Jangan biarkan diri anda berkeliling untuk “melihat-lihat” sekadar untuk cuci mata
5. Terus lakukan evaluasi terhadap setiap tindakan dalam membelanjakan harta
Sehingga dapat terhindar dari kemubaziran, serta ingatkan diri, bahwa masih banyak orang yang kekurangan, yang hanya untuk memenuhi keperluan makan saja harus berjuang susah payah.Memang dunia tidak pernah mengenyangkan, manusia tidak pernah puas terhadap dunia.
Sehingga dapat terhindar dari kemubaziran, serta ingatkan diri, bahwa masih banyak orang yang kekurangan, yang hanya untuk memenuhi keperluan makan saja harus berjuang susah payah.Memang dunia tidak pernah mengenyangkan, manusia tidak pernah puas terhadap dunia.
“Andaikan manusia punya 2 lembah harta (emas), maka dia inginkan yang ke-3, dan setelah dia punya lembah yang ke-3 maka dia ingin lembah yang ke-4” (HR Bukhari Muslim).Tinggal bagaimana diri kita bersikap terhadap harta, apakah dapat diperbudak oleh hawa nafsu dunia atau sudah memikirkan kemanfaatan harta kita, tidak hanya untuk diri sendiri, tapi harta yang ada didalam gengaman kita harus memberikan manfa’at untuk orang lain juga.
0 Response to "MENGATASI PENYAKIT “LAPAR MATA”"
Posting Komentar